BEL PESCE
Mari Mengenal Bel Pesce dari Pemikirannya Tentang Bagaimana Cara
“Membunuh” Mimpi-Mimpimu
Tulisan ini adalah buah dari hasil presentasi di TED
(Technology, Entertainment and Design)
yang merupakan wadah keren yang dapat dikunjungi siapa saja (www.ted.com) dengan berbagai inspirasi baru dari
orang-orang hebat yang belum pernah kita kenal sebelumnya.
Salah satu peserta yang menarik perhatian saya adalah Nona Bel
Pesce dengan pemikirannya mengenai Lima
Cara untuk Membunuh Mimpi-mimpimu.
Pertama: Percayalah dengan
yang namanya sukses dalam waktu semalam. Walaupun
ada beberapa orang yang sukses hanya dalam semalam, itu sebenarnya TIDAK BENAR.
Karena orang tersebut pasti telah mempersiapkannya jauh-jauh hari. Contohnya adalah
apa yang dialami oleh Bel Pesce sendiri. Dia yang berasal dari keluarga sederhana
lalu mendaftarkan diri ke MIT, salah satu perguruan tinggi terkenal di
daerahnya dan diterima. Tetangga-tetangganya mungkin menganggap hal itu sebagai
sebuah keberuntungan tapi kenyataannya adalah dia telah mempersiapkannya selama
17 tahun untuk dapat memasuki perguruan tinggi tersebut.
Kedua: Percayalah bahwa
orang lain mempunyai jawaban-jawaban untukmu.
Bergantung dengan pendapat orang lain adalah cara ampuh untuk
menjauhkan bahkan membunuh mimpi-mimpi yang telah kau bangun sejak kecil. Keluargamu,
teman-temanmu bahkan rekan kerjamu memang memiliki hak untuk memberikan pendapat
mengenai jalan mana yang harus kau tempuh. Tapi apakah kita terus-menerus
bergantung dengan opini mereka? Bukankah yang lebih tahu diri kita ya kita
sendiri. Oleh sebab itu kita mempunyai kebebasan dan tanggung jawab untuk
menentukan jalan terbaik bagi diri kita dan masa depan kita, karena tidak ada
yang mempunyai jawaban sempurna untuk hidupmu kecuali dirimu sendiri.
Ketiga: Memutuskan untuk
istirahat alias berhenti berusaha ketika apa yang di-impikan telah terpenuhi.
Tentu ini adalah cara tercepat untuk meruntuhkan kembali
mimpimu. Bel Pesce berbagi pengalamannya dalam menangani mimpi yang telah
diraihnya. Saat dia launching bukunya yang pertama, dia berusaha sekuat tenaga
untuk mendistribusikannya ke berbagai tempat di Brazil (tidak hanya dalam
bentuk buku tapi bentuk soft filenya juga) sehingga lebih dari 3 juta orang
mendownload soft-file nya, sedangkan 50 ribu orang membeli bukunya. Ketika buku
sekuelnya diterbitkan, hal yang sama juga terjadi. Bukunya laris manis.
Pelajaran yang bisa dipetik dari pengalamannya adalah jika kau
telah mencapai puncak kesuksesanmu, maka bekerjalah lebih giat lagi dari
sebelumnya dan temukan puncak kesuksesan berikutnya. Sehingga tidak ada kata
untuk berhenti atau bersantai ria. Yang muslim/ah pasti tahu kan ayat yang
berbunyi ini “faidza farogh ta fanshob” (maka jika kamu telah selesai mengerjakan suatu
urusan, maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain)-Al-Sharh/Insyiroh
(7), Subhanallah.
Keempat: Percaya bahwa kesalahan
ada pada orang lain. Maksudnya, mudah
menyalahkan orang lain, situasi, kondisi,
dan lain-lain jika hal yang terjadi tidak sesuai dengan yang diimpikan.
Bel Pesce mencontohkannya seperti “Ya, saya yang mempunyai ide
cemerlang ini, tetapi investor lah yang tidak mau menanamkan modalnya”; atau “saya
telah menciptakan produk yang luar biasa, tetapi pasarnya jelek, penjualan tidak berlangsung dengan
baik”; atau “saya tidak dapat menemukan seorang pun yang memiliki bakat, tim
saya jauh di bawah harapan saya”. Dan berbagai alasan lainnya yang menyudutkan
pihak lain.
Jika kau mempunyai mimpi, maka itu adalah tanggung jawabmu
untuk membuatnya terjadi. Ya, mungkin akan susah untuk membentuk dan mencari
tim yang solid dan berbakat. Ya, pasar mungkin akan mengalami situasi jelek. Tetapi jika tak seorang pun yang mau menanamkan
modalnya untukmu, jika tak ada seorang pun yang membeli produkmu, yakinlah
pasti ada sesuatu yang keliru, dan itu pasti adalah kesalahanmu, bukan orang
lain.
Kelima: Percaya bahwa satu-satunya
hal yang terpenting adalah mimpi itu sendiri.
Dengan kata lain, mereka adalah yang sangat terobsesi dengan mimpinya, sehingga
tidak dapat merasakan kebahagiaan sebelum mimpi tersebut tercapai.
Kehidupan bukanlah tentang mimpi itu sendiri. Kehidupan adalah
perjalanan, yeah kau pun memang harus menikmati mimpi yang telah kau raih. Tetapi
orang-orang akan berpikir, jika kau berhasil meraih mimpimu, maka itu adalah
kebahagiaan terbesar di sepanjang hidupmu, padahal mungkin saat kau meraihnya kau
tidak merasakan perasaan apa-apa atau hanya bahagia sesaat karena kau tidak
menikmati kehidupanmu dalam meraih mimpi tersebut.
Well, salah satu jalan untuk benar-benar meraih mimpimu dengan
kepuasan yang luar biasa adalah dengan menikmati setiap langkah atau proses
dalam meraih mimpimu. Susah, senang, hambatan, dan kelancaran pasti akan selalu
menemani hari-harimu dalam menggapai impianmu. Namun, tetaplah fokus dengan apa
yang telah menjadi mimpimu, teruslah berusaha untuk mewujudkannya.
Percayalah, jika kelima langkah
tersebut kau ikuti, kau tak akan pernah melihat mimpimu terjadi di dunia nyata😄