Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Cari Blog Ini

Translate

Biar Modem Tetap Hangat.....

CARA MEMBUAT JAKET MODEM
(TUTORIAL UNTUK YANG SUDAH MENGENAL DASAR-DASAR MERAJUT)

                Jaket memiliki fungsi untuk melindungi tubuh dari serangan luar, ya serangan panah sinar matahari, hembusan angin kutub, hujan debu / kotoran dan pasukan kuman (ini nih jaket khusus, gak ada yang obralan). Bentuk jaket juga beragam. Salah satunya yang berikut ini:


          He..he walaupun yang pake adalah benda mati….Si pemilik ingin benda kesayangannya yang kerap menemani hari-harinya di dunia maya tetap bersih, Soo…dibuatlah jaket buat si Modem. Walupun sederhana…tetap PUASSSS, yang penting made in Sendiri. Teman-teman yang lebih jago merajut bisa membuat yang lebih WAHHH dari ini.
Untuk membuatnya, teman-teman harus mengenal dasar merajut (tidak saya jelaskan dalam tulisan ini).

Langkah-langkah Membuat:
11.  Siapkan benang polyester atau katun (2 macam warna)
22.  Hakpen ukuran 3 atau 4

3  Lihat gambar berikut:


Demikianlah polanya. Dijamin membuat dahi beberapa orang berkerut……terutama yang baru belajar merajut atau yang belum pernah merajut.

Jika ingin lebih jelas lagi…Silahkan kunjungi situs Kamu pipa…yang bingung itu situs apaan silahkan diterjemahkan nama situsnya ke bahasanya Ratu Elizabeth. Setelah itu masukkan kata kunci merajut atau crochet.
Semangat Merajut……..


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENDIDIK SEJATI ITU

Pendidik Sejati Itu……..
Pendidikan memegang peranan penting dalam mencipatakan  karakter seseorang. Pendidikan tidak terbatas hanya pada bangku sekolah. Pengertian pendidikan sesungguhnya adalah proses penanaman nilai-nilai pada diri seseorang dengan harapan agar orang yang dididik tersebut dapat memberikan kontribusi terbaik bagi dirinya sendiri maupun orang lain sesuai dengan bidang yang digeluti atau diminatinya.
       Kontribusi yang dimaksud dapat berupa sumbangan pemikiran, tenaga maupun materi. Oleh sebab itu jika tujuan pendidikan tersebut tidak tercapai, maka pihak yang bertanggung jawab adalah sang pendidik. Sang pandidik utama setiap orang adalah orang yang merawatnya sejak kecil.
Pendidikan erat kaitannya dengan sifat ingin tahu. Sebenarnya, sifat ingin tahu (curiosity) telah melekat ke dalam diri seseorang sejak lahir. Sifat tersebut tidak hanya dimiliki oleh manusia, hewan pun mempunyai sifat tersebut. Bedanya, manusia dapat memproses lebih lanjut rasa keingintahuannya dengan akal, sedangkan hewan tidak dianugerahi kemampuan tersebut. Inilah yang membedakan manusia dengan hewan maupun makhluk lain.
Keingintahuan seorang anak akan keberadaan ibunya dapat dimunculkan dalam bentuk tangisan ketika sang ibu tak berada di dekatnya. Keingintahuan seseorang terhadap siapa penciptanya telah mengantarkan Ibrahim untuk mengamati dan memikirkan benda-benda langit, sehingga sampailah pada kesimpulan bahwa Sang Pencipta adalah Zat yang Maha Agung, tidak setara dengan matahari, bulan, maupun bintang yang semula diyakini sebagai Tuhannya. Dan rasa keingintahuan terhadap eksistensi Tuhanlah yang mengantarkan Einstein mnemukan teori relativitas. Demikian kuatnya rasa ingin tahu akan membawa seseorang menuju apa yang dicita-citakannya dan hal tersebut adalah tugas utama sang pendidik, yakni menghidupkan kembali rasa ingin tahu pada orang yang dididiknya.
Sang pendidik tidak hanya sekedar mengajarkan baca tulis maupun baik buruknya suatu perbuatan, namun yang paling utama adalah bagaimana sang pendidik dapat menjadi teladan dan pengawal bagi yang dididiknya untuk menemukan passion (minat yang besar terhadap suatu hal) yang belum disadari mereka. Denan adanya passion tersebut maka cita-cita akan terbentuk, dan di sinilah saat cita-cita mereka tercapai, sang pendidik akan merasa puas. Namun hal tersebut belumlah vukup karena meskipun cita-cita telah tercapai, dunia akan terus berjalan sehingga cita-cita yang harus dibentuk dan dinomorsatukan adalah cita-cita jangka panjang yang akan terus berlanjut hingga kehidupan selanjutnya (setelah wafat).
Pendidikan yang berorientasi pada berpikir, menghayati, kemudian memahami suatu hal disertai pengamalannya terhadap kehidupan sehari-hari ternyata mampu menjadikan seseorang produktif setiap waktu. Al-Hasan pernah berkata bahwa berpikir selama satu jam lebih baik daripada beribadah selama semalam. Berpikir yang dimaksud adalah bukan sembarang berpikir, namun pemikiran terhadap hal-hal yang dapat mendatangkan manfaat baik bagi pemikir maupun orang lain, bahkan negaranya dan dunia internasioanl.
Begitu besarnya peran sang pendidik tersebut, maka manusia yang secara sadar maupun tidak sadar adalah seorang pendidik perlu meningkatkan kualitas dirinya sehingga mampu menjadi teladan bagi yang dididiknya (dalam hal ini adalah orang lain). Dan cita-cita terbesar pun sebenarnya mengandung pendidikan, oleh sebab itu penilaian akan kepintaran anak didik tidaklah semata-semata diukur dari prestasi cemerlang di setiap mata pelajaran maupun kemampuan menghafalnya di atas rata-rata, namun kepintaran mereka sesungguhnya adalah bagaimana mereka mampu memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan yang telah diserapnya sejak kecil menjadi kata kunci dalam menemukan passion mereka. Dengan passion tersebut akan muncullah cita-cita yang tidak hanya diucapkan dengan lisan namun akan mendarah daging sehingga setiap aktivitas yang dilakukannya menjadi terarah yaitu dalam rangka pencapaian cita-cita.
Dengan demikian sang pendidik memiliki prinsip untuk selalu melakukan hal-hal yang akan mengantarkannya pada cita-citanya dan prinsip ini akan terus diwariskan pada anak didiknya. Harapannya, tidak akan ditemukan lagi seseorang yang beraktivitas seperti robot, mesin yang tidak tahu tujuan apa yang sebenarnya dilakukan dan tidak dapat berbuat apa-apa tanpa perintah dari pemiliknya.
 Jadi, pendidik sejati itu…..dialah yang mampu membangkitkan semangat dirinya maupun orang lain untuk memberikan kontribusi terbaik di bidangnya.

Oleh: Febri R.E.S

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS